kabupaten Purworejo (Jawa:
purwareja), adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Ibukota berada di kota
Purworejo.
Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten
Magelang di utara, Kabupaten Kulon Progo (Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta di timur), Samudra Hindia di selatan, serta Kabupaten Kebumen
di sebelah barat.
Geografi
Bagian selatan wilayah Kabupaten Purworejo merupakan dataran rendah.
Bagian utara berupa pegunungan, bagian dari Pegunungan Serayu. Di
perbatasan dengan DIY, membujur Pegunungan Menoreh.
Purworejo berada di jalur utama lintas selatan Pulau Jawa. Kabupaten
ini juga dilintasi jalur kereta api, dengan stasiun terbesarnya di Kutoarjo.
Sejarah
Prasasti Kayu Ara Hiwang ditemukan di Desa Boro Wetan (Kecamatan
Banyuurip), jika dikonversikan dengan kalender Masehi adalah tanggal 5
Oktober 901. Ini menunjukkan telah adanya pemukiman sebelum tanggal itu.
Bujangga Manik, dalam petualangannya yang diduga dilakukan pada abad
ke-15 juga melewati daerah ini dalam perjalanan pulang dari Bali ke
Pakuan.
Sampai sekarang, kapan tepatnya tanggal ulang tahun berdirinya
Kabupaten Purworejo, masih jadi bahan perdebatan. Ada yang berpatokan
pada pada tanggal prasasti diatas, ada juga yang berpatokan pada
diangkatnya bupati Purworejo I pada 30 Juni 1830.
Pada masa Kesultanan Mataram hingga abad ke-19 wilayah ini lebih dikenal sebagai
Bagelen (dibaca /ba·gə·lɛn/). Saat ini Bagelen malah hanya merupakan kecamatan di kabupaten ini.
Setelah Kadipaten Bagelen diserahkan penguasaannya kepada Hindia-Belanda
oleh pihak Kesultanan Yogyakarta (akibat Perang Diponegoro), wilayah
ini digabung ke dalam Karesidenan Kedu
dan menjadi kabupaten. Belanda membangun pemukiman baru yang diberi
nama Purworejo sebagai pusat pemerintahan (sampai sekarang) dengan tata
kota rancangan insinyur Belanda, meskipun tetap mengambil unsur-unsur
tradisi Jawa. Kota baru ini adalah kota tangsi militer, dan sejumlah
tentara Belanda asal Pantai Emas (sekarang Ghana), Afrika Barat, yang
dikenal sebagai Belanda Hitam dipusatkan pemukimannya di sini. Sejumlah
bangunan tua bergaya
indisch
masih terawat dan digunakan hingga kini, seperti Masjid Jami' Purworejo
(tahun 1834), rumah dinas bupati (tahun 1840), dan bangunan yang
sekarang dikenal sebagai Gereja GPIB (tahun 1879).
Alun-alun Purworejo, seluas 6 hektar, konon adalah yang terluas di Pulau Jawa
Pariwisata
Dalam bidang pariwisata, purworejo mengandalkan pantainya di sebelah
selatan yang bernama "Pantai Ketawang", "Pantai Keburuhan (Pasir Puncu),
"Pantai Jatimalang" didukung dengan gua-gua : "Gua Selokarang" dan
"Sendang Sono", di Sendang Sono (artinya : Kolam dibawah pohon Sono)
masyarakat mempercayai bahwa mandi disendang tersebut akan dapat
mempertahankan keremajaan. Goa Seplawan, terdapat di kecamatan
Kaligesing. Goa ini banyak diminati wisatawan karena keindahan goa yang
masih asli dan juga keindahan pemandangan alamnya serta hasil buah
durian dan kambing ettawa sebagai salah satu ciri khas hewan ternak di
Kabupaten Purworejo. Disamping itu, terdapat juga air terjun "Curug
Muncar" dengan ketinggian ± 40m yang terletak di kecamatan Bruno dengan
panorama alam yang masih alami. gua pencu di desa ngandagan,merupakan bentuk benteng seperti gua
pada zaman belanda;dan pada masa itu gua pencu pernah didatangi oleh
presiden sukarno,tapi sekarang sudah tidak terawat karena kurang
pedulinya aparatur pemerintahan desa,dan jika anda ingin menikmati
suasana sejuknya alam anda d\tinggal melanjutkan perjalanan ke utara
karena disana anda dapat menemukan hutan pinus yang sangat sejuk dan
dingin engan panorama pegunungan dengan hamparan ladang petani yang
permai, Geger menjangan sebelah kolam renang artatirta dengan panorama
prgunungan yang asri dari puncak. Kawasan gunung tugel sebelah utara
kutoarjo dengan panorama prgunungan yang asri dari puncak. Jalan
Ketawang Kutoarjo tempat berlangsungnya Balapan motor tiap malam minggu
dengan aksi-aksi yang menakjubkan kreasai motr anak-anak purworejo.
Alun-alun kutoarjo berkumpulnya anak-anao purworejo basecamp bikers
purworejo berbagai motor anak-anak purworejo yang full modivication.
Legenda
Tundan Obor: setiap musim penghujan, saat hujan rintik, pada senja
hari (surup), terdengar suara bergemuruh seperti kentongan ditabuh di
sepanjang kali Jali, dimana akan ditemukan beberapa barisan obor yang
melayang sepanjang sungai Jali, dari Gunung Sumbing
hingga ke pantai, sampai saat ini beberapa warga masyarakat masih
meyakini hal ini (dan beberapa mengaku masih menyaksikan). Sebagai
bagian dari daerah pesisir Pantai Selatan, legenda Nyi Roro Kidul juga
beredar luas di kalangan penduduk.
Makanan khas daerah
Beberapa masakan dan makanan khas Purworejo antara lain:
- Dawet Hitam: sejenis cendol yang berwarna hitam, sangat digemari pemudik dari Jakarta.
- Tahu Kupat
(beberapa wilayah menyebut "kupat tahu"), sebuah masakan yang berbahan
dasar tahu dengan bumbu pedas yang terbuat dari gula jawa cair dan
sayuran seperti kol dan kecambah.
- Geblek : makanan yang terbuat dari tepung singkong yang dibentuk seperti cincin, digoreng gurih
- Clorot :
makanan terbuat dari tepung beras dan gula merah yang dimasak dalam
pilinan daun kelapa yang masih muda (janur kuning). (Berasa dari
kecamatan Grabag)
- Rengginang : gorengan makanan yang terbuat dari ketan yang dimasak, berbentuk bulat, gepeng.
- Lanting :
makanan ini bahan dan bentuknya hampir sama dengan geblek, hanya saja
ukurannya lebih kecil. Setelah digoreng lanting terasa lebih keras
daripada geblek. Namun tetap terasa gurih dan renyah.
- Kue Satu : Makanan ini terbuat dari tepung ketan, berbentuk kotak kecil berwarna krem, dan rasanya manis.
- Kue Lompong : Berwarna hitam, dari gandum berisi kacang dan dibugkus
dengan daun pisang yang telah mengering berwarna kecoklatan (klaras).
- Tiwul punel: Terbuat dari gaplek ubi kayu
- Krimpying :
Makanan ini berbahan dasar singkong, seperti lanting tapi berukuran
lebih besar dan lebih keras, berwarna krem, bentuknya bulat tidak
seperti lanting yang umumnya berbentuk seperti angka delapan. Rasa
makanan ini gurih.
- cenil: makanan ini tebuat dari tepung ketela.
- Awuggawug: terbuat dari tepung beras ketan yang berisi gula jawa rasanya manis.
- Lapis: dari tepung beras ketan.
foto-foto di daerah purworejo
Monumen Jenderal Ahmad Yani




Patung WR Supratman

Patung Arca Goa Seplawan,